Pada artikel sebelumnya (http://www.kliniksalusmedica.com/2017/11/10/osteoporosis/ dan http://www.kliniksalusmedica.com/2018/10/20/mencegah-osteoporosis-sejak-dini/) telah dibahas mengenai osteoporosis, tetapi masih ada beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pasien.
Pertanyaan tersebut diantaranya adalah :
Apa sih osteoporosis itu ?
Osteoporosis = keropos tulang.
Jadi osteoporosis adalah suatu penyakit dimana tulang mengalami pengeroposan dan menjadi mudah retak atau patah.
Apa perbedaannya dengan pengapuran ?
Pengapuran = osteoarthritis (OA)
Pengapuran (OA) itu menyerang sendi, sedangkan osteoporosis menyerang tulang.
Jika diibaratkan pintu yang mempunyai kusen, daun pintu, dan engsel pintu. Nah, engsel pintu itu seperti sendi pada tubuh kita. Engsel pintu yang berkarat akan membuat bunyi dan terasa kaku atau berat saat pintu dibuka atau ditutup (ini yang terjadi pada sendi yang mengalami pengapuran).
Sedangkan kusen dan daun pintu itu seperti tulang pada tubuh kita, bila kusen atau daun pintu sudah lapuk atau keropos maka akan menjadi mudah rontok atau rusak.
Pengapuran dan keropos tulang juga dapat terjadi bersamaan, namun membutuhkan penanganan yang berbeda.
Bukankah osteoporosis itu wajar pada usia tua ?
Hal ini adalah anggapan yang sudah ketinggalan jaman.
Tidak semua orang pada usia tua atau lanjut akan mengalami osteoporosis dan kita sangat bisa mencegah terjadinya osteoporosis sejak dini.
Apakah osteoporosis itu berbahaya ?
Iya, osteoporosis dikenal sebagai “silent thief” atau pencuri diam-diam karena kita sering tidak menyadari bahwa osteoporosis sudah terjadi. Secara tiba-tiba tulang bisa retak hanya karena hal sepele seperti terbentur.
Bila tulang sudah mengalami osteoporosis, maka tulang tidak bisa menjadi padat kembali. Sehingga lebih baik melakukan pencegahan sedini mungkin.
Apakah anak muda bisa terkena osteoporosis ?
Bisa saja, tetapi osteoporosis tidak umum terjadi pada usia muda.
Bagaimana mengetahui adanya osteoporosis ?
Diagnosis pasti osteoporosis harus dilakukan oleh dokter yang berkompeten di bidangnya.
Namun kita dapat melakukan pengecekan terhadap risiko osteoporosis, yaitu dengan beberapa pertanyaan berikut :
- Apakah anda berusia di atas 60 tahun ?
- Apakah anda pernah mengalami patah tulang setelah usia 50 tahun ?
- Apakah anda memiliki badan yang kurus ?
- Apakah tinggi badan anda berkurang lebih dari 4 cm setelah usia 40 tahun ?
- Apakah kedua orangtua ada riwayat patah tulang panggul atau paha ?
- Apakah anda memiliki salah satu kondisi seperti :
- menopause sebelum usia 45 tahun
- arthritis rematoid
- diabetes mellitus (kencing manis)
- hipertiroid
- gangguan pencernaan
- Apakah anda pernah mendapatkan pengobatan berupa steroid lebih dari 3 bulan atau kemoterapi untuk kanker payudara atau prostat ?
- Apakah anda mengkonsumsi alkohol dan atau merokok ?
Bila terdapat satu atau lebih jawaban “YA”, maka anda memiliki risiko mengalami osteoporosis. Segera konsultasikan dengan ahlinya.
Bagaimana mencegah osteoporosis ?
- Lakukan olahraga teratur (30-40 menit per hari dan 3-4 kali per minggu).
- Konsumsi diet seimbang kaya akan kalsium dan vitamin D.
- Paparan sinar matahari yang cukup.
- Hindari merokok, alkohol, dan kafein.
Apa sih peran dokter SpKFR dalam kasus osteoporosis ?
- Melakukan evaluasi awal kondisi pasien, apakah pasien memiliki risiko atau sudah mengalami osteoporosis.
- Memberikan penanganan untuk pencegahan osteoporosis bagi yang belum terkena.
- Memberikan penanganan osteoporosis, termasuk obat anti osteoporosis, suplemen yang diperlukan, tatalaksana nyeri (bila ada), latihan osteoporosis, pemakaian korset (bila dibutuhkan), dan pencegahan jatuh serta patah tulang.
Suplemen apa yang bagus untuk mencegah osteoporosis ?
Nutrisi yang paling baik tentu yang berasal dari alam (alami) seperti makanan atau minuman sehari-hari dan paparan sinar matahari.
Bila satu dan lain hal terdapat gangguan penyerapan nutrisi sehingga kadar salah satu nutrisi di dalam tubuh rendah, maka perlu asupan dari luar (suplemen).
Jenis dan berapa banyaknya suplemen yang dibutuhkan perlu disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Apabila masih ada pertanyaan lainnya, silahkan mengisi pada kolom komen di bawah ini.