Seperti yang telah dibahas pada artikel http://www.kliniksalusmedica.com/2017/11/10/osteoporosis/. Seseorang dengan osteoporosis dapat mengalami patah tulang hanya dengan benturan ringan, jatuh, atau bahkan saat bersin. Sekitar 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria di atas usia 50 tahun mengalami patah tulang akibat osteoporosis. Patah tulang dapat mengakibatkan nyeri, keterbatasan aktivitas, kecacatan/ disabilitas, dan penurunan kualitas hidup. Kejadian patah tulang dapat membuat beban ekonomi bertambah dan juga akan meningkatkan angka ketergantungan (ketidakmandirian) seseorang. Oleh karena itu, pencegahan osteoporosis sejak dini sangatlah penting.
Anggapan bahwa osteoporosis hanya terjadi pada lanjut usia, membuat banyak orang tidak terlalu memperhatikan kondisi kesehatan tulang sejak masa anak-anak. Padahal yang paling penting menentukan kesehatan tulang di masa depan adalah saat masa pertumbuhan (anak-anak hingga remaja).
Masa pertumbuhan merupakan saat yang penting untuk pembentukkan tulang dimana tulang sedang bertumbuh dan menjadi semakin kuat. Tinggi badan tercapai pada saat pertengahan sampai akhir remaja, namun puncak kepadatan tulang tercapai saat mendekati usia 20an. Nutrisi yang cukup dan aktivitas fisik merupakan hal penting dalam pembentukkan tulang di masa pertumbuhan.
Nutrisi yang penting dalam kesehatan tulang adalah kalsium, vitamin D, dan protein.
- Kalsium merupakan sumber utama pembentuk tulang. Contoh makanan yang kaya akan kalsium antara lain susu, yoghurt, keju, sayuran hijau, ikan sarden, kacang – kacangan, dan tahu.
- Vitamin D berperan penting untuk menunjang penyerapan kalsium. Sumber vitamin D paling besar adalah sinar matahari pagi yang terpapar langsung pada kulit tanpa tabir surya selama 10-20 menit, sedangkan sumber dari makanan antara lain minyak ikan, hati, jamur, dan telur.
- Protein juga memegang peran penting dalam pembentukan massa tulang. Makanan yang kaya akan protein antara lain daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Selain ketiga hal di atas, konsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup juga merupakan hal yang penting. Banyak kandungan mikronutrien dalam buah dan sayur, berupa vitamin dan mineral lain yang diperlukan untuk pembentukkan tulang.
Aktivitas fisik seperti melakukan olahraga dan pekerjaan fisik merupakan elemen penting dalam pembentukkan tulang yang kuat. Pemberian beban pada tulang pada saat aktivitas fisik akan merangsang pertumbuhan serta menambah kepadatan tulang.
Kepadatan tulang mulai menurun setelah usia 40 tahun, pada masa tersebut penting untuk mempertahankan kesehatan tulang agar tidak cepat keropos. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Memastikan kecukupan nutrisi untuk tulang (kalsium, vitamin D, protein, dan zat pendukung lainnya)
- Melakukan aktivitas fisik
- Menghindari hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan tulang (tembakau, alkohol, kopi, minuman bersoda, dan sedentary life style)
Penurunan kepadatan tulang paling cepat terjadi pada saat wanita mengalami menopause (berhenti menstruasi) dan usia 70 tahun-an pada pria. Pada periode ini penting untuk mengatasi osteoporosis supaya tidak bertambah parah dan mencegah terjadinya patah tulang.
Mari kita menjadi PROAKTIF dengan mencari tahu apakah kita berisiko osteoporosis dan memeriksakan diri bila perlu. Jika sudah mengalami osteoporosis, lakukan pengobatan teratur sesuai anjuran dokter.
GEJALA DAN TANDA OSTEOPOROSIS
Osteoporosis tidak memiliki gejala yang nyata, sehingga banyak orang yang mengetahui menderita osteoporosis setelah mengalami patah tulang. Ada beberapa tanda yang dapat dicurigai bila seseorang mengalami osteoporosis, yaitu:
- Nyeri punggung atau pinggang tanpa sebab yang jelas
- Punggung bertambah bungkuk
- Tinggi badan berkurang lebih dari 3 cm
- Riwayat keluarga dengan patah tulang
- Patah tulang
Seseorang yang berusia di atas 50 tahun dengan patah tulang sangat berisiko mangalami patah tulang ulang di bagian tubuh yang sama maupun berbeda. Evaluasi dan penanganan sangat penting untuk mencegah patah tulang yang baru. Lokasi patah tulang yang paling umum terjadi akibat osteoporosis adalah tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan.
Penanganan osteoporosis dan pencegahan patah tulang dilakukan sesuai kondisi pasien, setelah dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Dokter anda mungkin akan menyarankan untuk melakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu, sebelum menentukan tindakan yang perlu dilakukan. Pengobatan osteoporosis meliputi perubahan gaya hidup , postur yang benar, alat bantu jalan, alat penyangga tubuh (korset), olahraga pembebanan, obat anti osteoporosis, hindari jatuh, dan rehabilitasi medik.