Pandemi sekarang ini mengakibatkan semakin banyaknya orang yang terkena COVID-19, dimulai dari usia muda sampai usia tua, dimulai dari yang tidak bergejala sampai yang bergejala berat. Sehingga banyak tenaga kesehatan dengan berbagai keilmuannya yang menangani para pasien COVID-19, diantarnya adalah Dokter Spesialis Paru, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Dokter Spesialis Kejiwaan (Psikiater), dan Psikolog.
Program Rehabilitasi Medik Kardiorespirasi yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi menjadi bagian yang penting pada pasien COVID-19, dari sejak terdiagnosa sampai proses pemulihan. Terutama di saat beberapa pasien sekarang ini mengalami efek dari COVID-19 yang panjang (long covid), sehingga para pasien tersebut mengalami beberapa gejala sisa seperti:
- Sesak nafas
- Kelelahan umum (fatique)
- Gangguan gerak rongga dada
- Gangguan otot pernafasan
- Gangguan otot diafragma
- Gangguan bersihan jalan nafas
- Gangguan psikologi, atensi, konsentrasi
Oleh karena itu, sebaiknya program Rehabilitasi Medik pada pasien COVID-19 dapat dimulai sesegera mungkin. Program tersebut bertujuan agar pasien dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari seoptimal mungkin. Setiap individu memiliki program Rehabilitasi Medik yang berbeda-beda, karena perlu disesuaikan dengan kondisi pasien tersebut. Berikut adalah contoh dari program Rehabilitasi Medik yang dapat dilakukan:
- Latihan Batuk
- Latihan Pernafasan
- Latihan Mobilitas Dinding Dada
- Latihan Mobilisasi
- Latihan Kebugaran Bertahap
- Relaksasi dan Konservasi Energi
Meskipun beberapa pasien sudah dapat melakukan latihannya secara mandiri, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pasien tidak boleh latihan jika mengalami demam, sesak sekali saat istirahat, dan nyeri dada. Pasien perlu berhenti latihan jika mengalami pusing, nafas menjadi lebih sesak, nyeri dada, kulit terasa dingin, berkeringat dingin, dan kelelahan sangat.
Selain beberapa gangguan di atas, para pasien COVID-19 juga dapat mengalami gangguan fungsi muskuloskeletal, seperti nyeri sendi, nyeri otot, dan kelemahan otot. Oleh karena itu perlu juga program Rehabilitasi Medik untuk menangani gangguan tersebut, diantaranya adalah Pemakaian Modalitas atau Alat, Exercise, dan Koreksi Postur.
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut seputar Rehabilitasi Medik pada pasien COVID-19, mari simak bincang-bincang antara dr. Yenny Lindoyo, SpKFR (Founder Salus Medica) dengan dr. Siti Chandra W, SpKFR-K (Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi – Konsultan Kardiorespirasi RS Persahabatan Jakarta) pada link berikut: https://youtu.be/bL4ZaxP8DPY