Jutaan manusia di dunia melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Mereka ini memerlukan beberapa perhatian agar tidak mengalami cedera olahraga. Beberapa keadaan yang dapat terjadi pada cedera olahraga adalah cedera traumatik seperti patah tulang, dislokasi, cedera ligament dan robekan otot. Cedera yang sangat umum terjadi karena ‘overuse’. Contoh yang paling sering terjadi adalah peradangan tendon.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pencegahan cedera olahraga adalah :
- Mulailah dengan pemanasan (warming-up). Tujuannya adalah untuk mempersiapkan tubuh dalam memasuki latihan/olahraga.
- Lakukan peregangan (stretching) sebelum dan setelah olahraga.
- Bila perlu gunakan taping dan bracing, misal taping ankle, knee brace, dan wrist splint.
- Gunakan perlengkapan proteksi, misal helm, shoulder pads, knee pads.
- Perhatikan biomekanik yang benar.
- Gunakan peralatan olahraga yang sesuai, misal sepatu dan kostum.
- Pilihlah landasan tempat olahraga yang tepat, misal permukaan yang lunak (rumput) memberikan impact yang lebih kecil dibandingkan permukaan yang keras.
- Lakukan latihan yang tepat (perhatikan gerakan yang benar, spesifik, dan frekuensi per individu).
- Akhiri latihan dengan pendinginan (cooling-down).
- Lakukan olahraga sesuai dengan kesehatan per individu (dampak psikologis).
- Pilihlah nutrisi yang tepat.
Cedera olahraga dalam bentuk apapun akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Pengobatan dari cedera ini dapat berupa obat-obatan, terapi rehabilitasi medik, atau bahkan operasi. Dengan adanya pengetahuan mengenai pencegahan cedera olahraga terutama bagi para instruktur olahraga, maka diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera.