• Beranda
  • Tentang Kami
  • Layanan
    • Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
    • Fisioterapi
    • Okupasi Terapi
    • Terapi Wicara
    • Ortotik-Prostetik
    • Psikolog
  • Tim Dokter
  • Artikel
  • Kontak Kami
logo-edit logo-edit
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Layanan
    • Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
    • Fisioterapi
    • Okupasi Terapi
    • Terapi Wicara
    • Ortotik-Prostetik
    • Psikolog
  • Tim Dokter
  • Artikel
  • Kontak Kami
Posted in -Geriatri-, -Muskuloskeletal-

Osteoporosis

by Salus Medica

November 10, 2017

| Comment
1
  • 0
  • 0shares
by Salus Medica

Osteoporosis atau keropos tulang adalah suatu penyakit metabolik tulang yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang sehingga tulang mudah patah. Wanita lebih sering mengalaminya daripada pria terutama setelah menopause. Perbandingan wanita dengan pria adalah 2:1. Pola hidup yang kurang akan aktivitas fisik, rendahnya asupan kalsium, dan kurang paparan sinar matahari menyebabkan insiden penyakit osteoporosis meningkat.

Osteoporosis sering disebut “silent thief” atau pencuri diam-diam dari massa tulang / kepadatan tulang karena pada stadium awal tidak menimbulkan gejala yang nyata dan gambaran radiologis baru jelas bila penurunan kepadatan tulang lebih dari 30%. Gejala osteoporosis dapat berupa nyeri, perubahan bentuk tubuh, dan patah tulang. Patah tulang dapat terjadi pada semua tulang, tetapi yang paling sering adalah tulang belakang, tulang pangkal paha, dan tulang pergelangan tangan.

Pada umumnya penderita osteoporosis tidak berkeluhan, setelah menderita patah tulang oleh trauma yang ringan baru akan menghubungi dokter. Hal ini akan mengakibatkan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar dan makin banyak aktivitas yang terbatas. Oleh karena itu deteksi dini dan tindakan pencegahan dini penting untuk mencegah terjadinya patah tulang akibat osteoporosis. Osteoporosis dapat diobati tetapi keadaan tulangnya tidak dapat dikemballikan ke keadaan awal.

 

Pencegahan dini osteoporosis adalah gaya hidup yang baik yang memungkinkan tercapainya puncak massa tulang pada usia 25-30 tahun, yaitu :

  • Olahraga teratur dan paparan sinar matahari yang cukup.
  • Diet seimbang, kaya akan kalsium.
  • Hindari merokok, alkohol dan kafein.

Setyohadi Bambang, Nuhonni Siti Annisa. Osteoporosis & Penyakit Tulang Metabolik. PEROSI.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
  • LinkedIn

Leave a Comment Cancel

Your email address will not be published.

(required)

(required)

Map Data
Map data ©2017 Google
Map DataMap data ©2017 Google
Map data ©2017 Google
Terms of Use
Report a map error

Kontak Kami

logo
Instagram YouTube

Copyright © 2017 Salus Medica. All rights reserved.